belajar gramatika Arab itu serasa kenalan dengan karakter manusia yang berbeda-beda, sebut saja si-Ism alias nomina, ia tidak mau terikat dengan waktu, ia tidak mau mengingat-ingat masa lalu-nya, masa sekarang, dan masa depan-nya, ia sosok yang independen, berdiri sendiri, otonom yang selalu marfu', manshub, dan majrur, ia tidak pernah mati alias majzum. ia juga merupakan pribadi yang jelas - ma'rifah, meskipun kadang ia juga sedikit tertutup - nakirah karena terlalu umum dan luas dirinya itu.
Selanjutnya, ada si-Fi'l , sosok tegas, wibawa, dan penuh dengan kerja. dari namanya saja sudah serem, VERBAAA hahaha,,Ia selalu mempertimbangkan waktu atau kala yg melekat pada dirinya dengan tegas dan lugas, begitu juga soal gender, ia cukup tegas, verba maskula hanya untuk nomina maskula, dan verba femina hanya untuk nomina femina, ia sangat KONSISTEN, slogan yang ia miliki adalah "dunia ini akan hambar tanpa kerja", semakin banyak kita menguasai si-fi'l ini akan semakin banyak semangat kerja yg kita punya, etos kerja si-Fi'l ini cukup kuat, hal ini berbeda dengan si-charf (sebut saja ia partikel imut),
si charf merupakan sosok anak kecil yang manja, yang tidak bisa berdiri sendiri tanpa ada kawan-nya, ia tidak berarti tanpa orang lain, tapi meskipun demikian terkadang ia menjadi "mak comblang" kisah cinta antara si ism dan si fi'l dalam sebuah kalimat, kecil-kecil si charf ini cabe rawit, belajar darinya bahwa di dunia ini kita tidak bisa hidup sendirian, kita butuh kawan untuk hidup, belajarlah dari si charf :D
analogi yang bagus.
BalasHapustrimakasih shinta fitria semoga ada analogi-analogi lain yang cetar membahan, agar bahasa Arab lebih membumi :D
BalasHapus