Minggu, 19 Februari 2012

Nil River: A Journey in The Ramadhan Night

Mungkin inilah malam terindah dalam hidupku, saat dimana aku bisa menatap langsung sungai yang menjadi kebanggaan dunia sebagai sungai terpanjang. Decak kagum dan takjub menggema dalam diriku. Aku hanya bisa bersyukur dengan nikmat ini, ternyata aku masih diberi kesempatan untuk menyeberangi benua Afrika yang selama ini aku anggap sebagai benua paling hitam di dunia. Sungai nil merupakan sungai terindah yang pernah aku lihat. Keindahan panoramanya di malam hari cukup menawan. Pantulan cahaya lampu di sekitar sungai tersebut menambah anggun panoramanya. Muda-mudi kota Kairo berjalan berduaan di pinggiran trotoar sungai tersebut. Asap rokok para lelaki yang sedang memancing di sungai tersebut mengepul bak kereta api tempo dulu. Hiruk pikuk malam di jembatan sungai nil dipenuhi oleh mobil-mobil yang rata-rata berbentuk sedan. Aku terkesan dengan pemandangan dan suasana ini.

Malam itu kebetulan adalah malam di bulan Ramadhan. Ada acara pentas seni yang sedang diselenggarakan oleh para mahasiswa Indonesia di Mesir. Detik demi detik aku lalui, tiba-tiba sejenak aku merasa jenuh dengan acara mahasiswa Indonesia di gedung Opera, semacam gedung kesenian di Mesir. Maka aku putuskan untuk jalan-jalan sendiri saja, mumpung di luar negeri aku tidak mau terjebak dalam kejenuhan. Akhirnya aku keluar dari area tersebut, melintasi taman-taman di sekitar gedung Opera. Setelah sampai luar gedung, aku selalu mampir ke tempat favorit ku di Mesir, BAQOLAH, semacam kios yang menjual minuman dan makanan-makanan kecil. Bak musafir yang berada di tengah gurun pasir tandus aku menghampiri tempat tersebut. Aku selalu menghabiskan uang Pounds (LE) ku disana untuk sekedar membeli minuman dingin atau cemilan. Cemilan semacam roti manis kecil namanya Molto. Aku senang sekali dengan legitnya roti tersebut. Harganya sekitar 1 atau 2 LE. Aku beli minuman dingin rasa buah dulu plus air mineral botol merk Dasani, karena malam bulan puasa bawaannya haus dan huaauus (sebagai bentuk ta'kid dari keadaaan tsb hehehe). Lalu aku berjalan menyusuri jalan di sekitar area tersebut. Jalan yang ramai memecah hitam kelamnya malam. Tanpa kusadari setelah aku jalan beberapa meter dari Opera aku menemukan sungai Nil, sungai yang selama ini aku hanya tahu dari pelajaran buku-buku berbahasa Arab sebagai athwalu nahrin fil alam (sungai terpanjang di dunia).  

Sungai Nil (bahasa Arab: النيل an-nīl atau bahasa Mesir/Koptik iteru ), di Afrika, adalah satu dari dua sungai terpanjang di Bumi. Sungai Nil mengalir sepanjang 6.650 km atau 4.132 mil dan membelah tak kurang dari sembilan negara yaitu : Ethiopia, Zaire, Kenya, Uganda, Tanzania, Rwanda, Burundi, Sudan, dan tentu saja Mesir. Karena sungai Nil mempunyai sama artinya dalan sejarah bangsa Mesir (terutama Mesir kuno) maka sungai Nil identik dengan Mesir. Sungai Nil mempunyai peranan sangat penting dalam peradaban, kehidupan dan sejarah bangsa Mesir sejak ribuan tahun yang lalu. Salah satu sumbangan dari sungai Nil adalah kemampuannya dalam menghasilkan tanah subur sebagai hasil sedimentasi di sepanjang daerah aliran sungainya. Tanah yang subur ini memungkinkan penduduk Mesir mengembangkan pertanian dan peradaban sejak ribuan tahun yang lalu. Setelah beberapa bulan aku tinggal di Mesir akhirnya aku sadar bahwa ada sebuah mitos di sungai nil yang indah ini. Mitos yang saya fahami adalah sebuah cerita tentang asal-usul semesta alam atau suatu bangsa yang mengandung hal-hal yang ajaib. Lalu apa cerita ajaib yang ada di sungai ini? Ternyata mitos menyatakan bahwa barang siapa yang berhasil minum air di sungai nil maka ia akan dijanjikan oleh mitos ini untuk kembali ke Mesir untuk yang kesekian kalinya. Pembaca boleh percaya boleh tidak dengan mitos ini, namun yang perlu diingat kebenaran dari mitos ini sifatnya adalah personal. Jadi mitos ini memang muncul setelah beberapa individu melakukan hal tersebut dan ternyata janji untuk kembali ke negeri 1000 parabola ini memang benar-benar terjadi. Mengenai teknis bagaimana cara minum air sungai tersebut kiranya tidak perlu kita bahas dalam forum ini. Yang jelas kita perlu dan harus mengetahui mitos-mitos negara lain walaupun kita sebenarnya masih berada di negara kita sendiri. Kita tetap harus berani Open Minded dan selalu Think Globally and Act Locally.. Mungkin seperti itu,,cerita tentang sungai ini kita akhiri saja dengan doa kafaratul majlisul kitabati blog :) indaaaah terimakasih Bijaksana!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar