Selasa, 05 Juni 2012

5 in 1 (episode kedua) : sebuah cerbung pengisi jenuhku

Apa yang terjadi dengan Kuncoro? Tiba-tiba ia tak sadarkan diri ketika memegang pohon tua itu. Ia melihat sekelilingnya jauh berbeda dengan pemandangan awal sebelum ia memegang pohon tua itu. Di sampingnya, muncul Abidah dengan parasnya yang ayu dia menyapa Kuncoro, “kamu kenapa?, kenapa wajahmu memucat?” Kuncoro hanya diam saja, ia masih ling-lung tak sadarkan diri. Abidah duduk di sampingnya. Akhirnya ia bertemu dengan Kuncoro yang selama ini hanya dikenal lewat dunia maya..

Abidah adalah tipikal perempuan yang sabar, ulet, dan penyayang, sehingga ketika dia melihat Kuncoro ling lung, Abidah begitu iba dengan memasang mimik wajah manisnya. Kerudung manis dan modis menghiasi kepalanya. Selama ini hanya Abidah yang selalu menjaga diri ketika chat dengan Kuncoro, Danang, dan Heru. Ia begitu menjaga kata-katanya, santun tapi masih tetap bisa bercanda ria dengan teman-teman lawan jenisnya. Tiba-tiba Kuncoro bertanya, “kamu Abidah yah?” Abidah menjawab, “ia, kamu Kuncoro kan?” tanpa diduga Kuncoro menyadari bahwa di sampingnya ada Abidah. Namun efek memegang pohon tua itu sepertinya masih ada… Kuncoro pun cerita perihal pohon tua itu, Abidah menyimak dengan bijak. Wajah ayu-nya menambah simfoni cerita itu semakin indah mengalir, karena cerita Kuncoro sebenarnya tidak menarik dan terkesan fiktif. Namun semua itu menjadi kabur karena ke-ayu-an wajah Abidah.. lalu Abidah pun penasaran dengan cerita Kuncoro, sehingga dengan sedikit ragu-ragu dia mendekati pohon tua di taman kota itu, tanpa sadar ia memegangnya, dan Kuncoro tiba-tiba berteriak “Jangaaaaaaaaaaaaaaan Abidaaah!!!” namun apa dikata, semilir angin di taman menemani Abidah memegang pohon tua itu..(bersambung)