Minggu, 09 Juni 2013

aku bukanlah guru...

aku bukanlah guru
karena aku hanyalah si dungu
aku bukalah guru
karena aku hanyalah si bisu
aku bukanlah guru
karena aku hanyalah seorang tuna rungu
aku bukanlah guru karena aku hanya tau warna biru dan ungu
aku bukanlah guru
karena suaraku tidak merdu
aku bukanlah guru
karena aku hanya tahu hari sabtu dan minggu
aku bukanlah guru
karena aku hanya tahu tanda seru
aku bukanlah guru.......
aku hanyalah aku.......
sedangkan guru adalah sosok yg selalu "digugu" lan "ditiru"

sekedar merapatkan barisan untuk menjadi sosok yang lebih baik MYA, Palur 21 Mei 2013, ditemani ILC di tv one

Semantik : Semangat Tanpa Titik !!

Berbicara makna dalam sebuah bahasa, memang tidak akan pernah ada habis-habisnya. Ya, makna memang selalu mendominasi bahasa dan kajian makna akhirnya menjadi hal penting dalam sebuah komunikasi. Oleh sebab itulah, studi tentang makna harus terus dikembangkan agar kajian makna tidak jalan di tempat alias stagnan (tidak berkembang). Leech, di dalam pengantar bukunya, menjelaskan bahwa kajian makna merupakan pusat dari kajian otak manusia, dengan segala hormat saya mengutip pendapat beliau yang menyatakan bahwa “Semantics is also at the centre of the study of human mind”. Proses berfikir, hasil kognitif, dan proses mengkonsepkan sesuatu, merupakan hal-hal yang berkaitan erat dengan aktifitas otak kita menyikapi sebuah “kata” dalam bahasa. Walhasil semantik (ilmu makna) menjadi tempat bermuara segala macam proses berfikir, dan segala macam bidang ilmu pengetahuan (sebut saja seperti: filsafat, psikologi, dan linguistik pastinya). Dengan segala hormat saya mengutip pendapat Leech lagi bahwa “Semantic has been THE MEETING PLACE of various cross-currents of thinking, and various disciplines of study”. Semantik telah menjadi tempat berkumpulnya varian arus pemikiran yang ada dan berbagai macam disiplin ilmu pengetahuan.

Buku yang ditulis oleh Leech ini wajib dikonsumsi oleh para pengagum ilmu makna. Konsep “meaning of meaning” yang menjadi pembeda antara semantik dengan pragmatik masih dibahas di awal buku. Selanjutnya Leech membahas konsep 7 macam makna dalam ilmu bahasa. Sebuah pertanyaan menarik dilontarkan oleh Leech dalam bukunya, is Semantic scientific? Apakah semantik merupakan ilmu pasti? Pembahasan Komponen Makna tidak akan pernah lepas dari semantik, Leech mengupasnya dalam buku tsb. Korelasi semantik dengan cabang linguistik lain juga dibahas, seperti korelasi semantik dengan ilmu perkamusan, sintaksis, dan pastinya pragmatik. Selamat membaca semoga bermanfaat, bisa didownload gratis pada alamat berikut. Bukunya berbentuk DJVU bukan PDF. http://libgen.org/get?nametype=orig&md5=98B96C2C02016C7B206C7A498C763B73

Minggu, 20 Januari 2013

Inilah sosok Gramatika Arab yang ada di Benak ku

belajar gramatika Arab itu serasa kenalan dengan karakter manusia yang berbeda-beda, sebut saja si-Ism alias nomina, ia tidak mau terikat dengan waktu, ia tidak mau mengingat-ingat masa lalu-nya, masa sekarang, dan masa depan-nya, ia sosok yang independen, berdiri sendiri, otonom yang selalu marfu', manshub, dan majrur, ia tidak pernah mati alias majzum. ia juga merupakan pribadi yang jelas - ma'rifah, meskipun kadang ia juga sedikit tertutup - nakirah karena terlalu umum dan luas dirinya itu.

Selanjutnya, ada si-Fi'l , sosok tegas, wibawa, dan penuh dengan kerja. dari namanya saja sudah serem, VERBAAA hahaha,,Ia selalu mempertimbangkan waktu atau kala yg melekat pada dirinya dengan tegas dan lugas, begitu juga soal gender, ia cukup tegas, verba maskula hanya untuk nomina maskula, dan verba femina hanya untuk nomina femina, ia sangat KONSISTEN, slogan yang ia miliki adalah "dunia ini akan hambar tanpa kerja", semakin banyak kita menguasai si-fi'l ini akan semakin banyak semangat kerja yg kita punya, etos kerja si-Fi'l ini cukup kuat, hal ini berbeda dengan si-charf (sebut saja ia partikel imut),


si charf merupakan sosok anak kecil yang manja, yang tidak bisa berdiri sendiri tanpa ada kawan-nya, ia tidak berarti tanpa orang lain, tapi meskipun demikian terkadang ia menjadi "mak comblang" kisah cinta antara si ism dan si fi'l dalam sebuah kalimat, kecil-kecil si charf ini cabe rawit, belajar darinya bahwa di dunia ini kita tidak bisa hidup sendirian, kita butuh kawan untuk hidup, belajarlah dari si charf :D